Selasa, 12 Oktober 2010

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING STUDI KASUS PADA PERBANKAN DI INDONESIA

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti perusahan yang dapat dijabarkan menjadi Divisi, Kantor Cabang, Unit atau Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi atau perusahaan tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, transaksi dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi atau perusahaan. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Perbankan termasuk ke dalam industri jasa yang fungsi utamanya adalah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak pihak yang memerlukan dana. Dalam perkembangan selanjutnya perbankan tidak hanya terfokus pada penyaluran kredit tetapi juga pada pelayanan jasa keuangan lainnya seperti jasa pengiriman uang, jasa pelayanan ekspor-impor ( melalui layanan letter of credit), dan jasa keuangan lainnya. Untuk menunjang kelancaran operasional dan memberikan layanan yang dapat memenuhi harapan konsumen, maka industri perbankan harus ditunjang dengan sistem informasi yang handal dan aman dalam bertransaksi.
Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan secara real time on line dalam bertransaksi. Sistem informasi yang digunakan di perbankan biasanya terdiri dari beberapa modul sesuai dengan kebutuhan manajemen secara garis besar akan terbagi menjadi : sistem informasi untuk core banking, sistem informasi untuk sumber daya manusi, sistem informasi untuk manajemen aktiva tetap, sistem informasi treasury dan internasional, dan lain-lain.
Banyaknya modul dalam sistem informasi di perbankan harus ditunjang dengan database management system yang baik, network yang handal sehingga diperlukan manajemen sistem informasi yang bersifat integrated. Setiap bank di Indonesia pasti memiliki divisi teknologi informasi yang bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional perbankan khususnya sistem informasinya. Begitu pentingnya peranan sistem informasi dalam operasional perbankan, maka perbankan dalam pengembangan sistem informasinya tidak hanya dilakukan secara insourcing dengan mengoptimalkan kemampuan divisi teknologi informasi tetapi juga dilakukan secara outsourcing dengan pihak ketiga (vendor) yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informasi.
Penggunaan outcourcing dalam pengembangan sistem informasi diperbankan ini mempunyai dampak positif seperti tercapainya efisiensi biaya, vendor biasanya lebih munguasai bidangnya secara detail, tidak tersedia ahlinya di perusahaan tersebut dan lain-lain. Penggunaan outsourcing di perbankan juga mempunyai beberapa kelemahan seperti masalah yang spesifik yang dihadapi setiap bank berbeda-beda seringkali vendor tidak bisa mengatasinya, biaya maintenance yang mahal dan cenderung bank hanya sebagai pengguna saja tanpa bisa mengembangkan sistem informasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar