Sabtu, 13 November 2010

UI Relokasi 10 Pohon Raksasa

Universitas Indonesia (UI) merelokasi 10 pohon raksasa African baobab yang dipindahkan dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. Saat ini sudah lima pohon African baobab yang telah direlokasi dan sudah tumbuh di halaman gedung Rektorat Universitas Indonesia.

Pohon yang dikenal sebagian masyarakat dengan nama pohon Ki Tamblek ini memiliki diameter hampir 4 meter dengan berat masing-masing 50-60 ton. Dibutuhkan delapan orang yang bergandengan tangan untuk melingkari pohon yang berusia sekitar 160 tahun tersebut.

”Buah dari pohon tersebut mengandung vitamin C yang sangat tinggi, sedangkan daun pohon dapat dimanfaatkan untuk lalap dan sayur,” ungkap Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri saat upacara pemasangan prasasti dan relokasi lima pohon African baobab, Jumat (12/11/2010) di Kampus UI, Depok.

Selain buah dan daun, kulit pohon itu juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat, seperti membuat tali, bahkan pakaian. Pohon itu pun diduga kuat mengandung zat-zat yang dapat digunakan untuk berbagai obat tradisional.

”Dengan khasiat yang luar biasa itu, pohon ini berpotensi menjadi pohon masa depan untuk mengawal peradaban manusia yang terindikasi menghadapi tantangan kekurangan pangan, air, dan energi, serta menghadapi pertambahan penduduk dan perubahan iklim,” kata Gumilar.

Ke depan, menurut Gumilar, UI akan lebih banyak memindahkan pohon-pohon tua dan langka yang bermanfaat untuk pengobatan herbal. Hal ini berkenaan dengan rencana UI untuk mendirikan UI Center for Sustainable Future.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar