Jumat, 15 April 2011

Istana Tak Negosiasi dengan Perompak Somalia

Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, belum mengetahui adanya opsi untuk membayar uang tebusan guna membebaskan 20 WNI kru Kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia.

"Saya belum tahu apa yang telah disepakati," kata Teuku Faizasyah, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 15 April 2011.

Menurutnya, selama ini pihak pemilik kapal yang selalu bernegosiasi dengan pihak perompak. "Kami tidak diinformasikan," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan pemerintah telah memilih untuk bernegosiasi dan membayar tebusan kepada perompak. Opsi ini dipilih karena disarankan oleh nakhoda Kapal MV Sinar Kudus, Slamet Jauhari. Cara tersebut dinilai sebagai cara yang paling aman dan para ABK yang disandera dapat selamat.

Meski demikian, jika opsi negosiasi dan pembayaran tebusan gagal, maka pemerintah juga siap menempuh opsi lain, termasuk melakukan operasi militer. "Jika negosiasi buntu, maka operasi militer dapat dilakukan," ujar Panglima kemarin.

Namun, Panglima TNI tidak bersedia menjelaskan saat ditanya apakah sudah ada tim pembebasan sandera yang dikirim TNI ke Somalia. "Tidak semuanya bisa kami jelaskan, tapi yang jelas kami siap," tegas Agus Suhartono. Saat ini, TNI masih dalam kondisi bersiaga. Menghormati opsi yang dipilih pemerintah saat ini, negosiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar